Sudah menjadi logika yang dapat diterima oleh akal semua orang, bahwa-sanya untuk mendapatkan solusi tepat bagi suatu permasalahan, seseorang harus terlebih dahulu mengetahui sebab terbesar atau ibunya sebab yang dapat melahirkan sebab-sebab yang lain. Se-hingga ketika ibu berbagai sebab telah terselesaikan, maka sebab-sebab yang lain-nya akan terselesaikan.
Bahwa sebab terbesar dari semua keterpurukan adalah keterpurukan ru-hani, keluarnya manusia dari rel sirotul-mustaqim. Dan tauhid adalah rambu utama dari rambu-rambu sirotulmus-taqim, dia adalah landasan segalanya, jika benar maka benarlah seluruhnya dan jika cacat maka cacatlah seluruhnya. Tauhid adalah yang pertama dan yang terakhir. Nabi Muhammad


Tauhid adalah mengesakan Alloh


Para Rosul Menda’wahkan Tauhid
Alloh subhanahu wata'ala

“Dan sesungguhnya Kami telah me-ngutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thaghut…”
(QS. an-Nahl: 36)
(QS. an-Nahl: 36)
Risalah para rosul semua tegak di atas dua kaidah agung dan dua pokok pangkal yang besar, yaitu: ‘Sembahlah Alloh saja’ dan ‘Jauhilah Thagut’. Kaidah ‘Sembahlah Alloh saja’ adalah: Realisasi tauhid dan aqidah yang lurus, ketaatan kepada Alloh subhanahu wata'ala

Maka semua da’wah yang tidak menancapkan tujuan akhir dan manhajnya di atas dua pokok pangkal ini adalah da’wah yang menyelisihi manhaj para rasul dan tidak sempurna (cacat), serta tidak akan ada buah yang dapat diharap-kan.
Siapa yang berbuat syirik dan meninggalkan tauhid, maka akan terpuruk kekal di neraka.
“Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh
mengharam-kan atasnya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zolim itu seorang penolong pun.”
(QS. al-Ma’idah (5): 72)

(QS. al-Ma’idah (5): 72)
Saudaraku kaum muslimin…
Bagaimana mungkin jiwa-jiwa yang telah terjatuh ke dalam keterpurukan syirik yang menjadi lawan dari tauhid, sampai menganggap pemujaan dan per-ibadatan kepada kuburan-kuburan, pohon-pohon, benda-benda mati yang dikeramatkan, bahkan sampai meng-agung-agungkan kerbau dan mempe-rebutkan kotorannya dapat membang-kitkan ummat ini!. Maka jelas sekali, tidak mungkin terwujud kebangkitan ummat secara total, sebelum bangkitnya jiwa-jiwa yang terpuruk dari kesyirikan menuju tauhid.
Saudaraku kaum muslimin…
Tidak ada solusi kecuali dengan mengikuti orang-orang terdahulu yang sholeh dalam merubah, memperbaiki dan membangkitkan ummat dari keter-purukan. Sebagaimana kaidah yang di-buat oleh Imam Malik

لَنْ يَصْلُحَ آخِرُ هَذِهِ اْلأُمَّةِ إِلاَّ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلهُاَ
"Tidaklah akan baik akhir ummat ini kecuali mereka mengikuti baiknya awal ummat ini"